BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat agar
mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan
produksi, pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya (Subejo,
2010).
Pengertian penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan masyarakat (Public Health Education), yaitu suatu kegiatan atau usaha
untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.
Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan
tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan kata lain,
dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan
perilaku sasaran.
B. Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Memahami tentang arti penyuluhan
kesehatan.
2.
Mengetahui langkah-langkah dalam
penyuluhan kesehatan.
3.
Dapat menambah ilmu pengetahuan kita
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah
kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat,
tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara
perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang
dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat .
Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain,
bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus
dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara
dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap,
maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk.,
2002).
Tujuan pendidikan kesehatan adalah (Effendy, 1998) :
1) Tercapainya
perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2) Terbentuknya
perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai
dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3) Menurut WHO tujuan
penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan atau
masyarakat dalam bidang kesehatan.
Menurut Effendy, faktor-faktor yang perlu diperhatikan
terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah :
1) Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang
terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang
didapatnya.
2) Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang,
semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.
3) Adat Istiadat
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi
baru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih
sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
4) Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang
disampaikan oleh orang – orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul
kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.
5) Ketersediaan Waktu
di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi
harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat
kehadiran masyarakat dalam penyuluhan. Metode yang dapat dipergunakan dalam
memberikan penyuluhan kesehatan adalah ( Notoatmodjo, 2002 ) :
a) Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam
menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan
kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
b) Metode Diskusi
Kelompok
Adalah pembicaraan yang
direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5
– 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
c) Metode Curah
Pendapat
Adalah suatu bentuk
pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan
pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing – masing peserta, dan evaluasi
atas pendapat – pendapat tadi dilakukan kemudian.
d) Metode Panel
Adalah pembicaraan yang
telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik,
diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.
e) Metode Bermain peran
Adalah memerankan sebuah
situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh
dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
f) Metode Demonstrasi
Adalah suatu cara untuk
menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah
dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan
suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan
terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
g) Metode Simposium
Adalah serangkaian ceramah
yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling
berhubungan erat.
h) Metode Seminar
Adalah suatu cara di mana
sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan
seorang ahli yang menguasai bidangnya.
B. Langkah- langkah dalam penyuluhan
kesehatan
Dalam melakukan penyuluhan
kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan penyuluhan sesuai dengan
langkah – langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut
(Effendy, 1998) :
1) Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.
2) Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.
3) Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu
ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat.
4) Menyusun perencanaan penyuluhan :
a. Menetapkan tujuan
b. Penentuan sasaran
c. Menyusun materi /
isi penyuluhan
d. Memilih metoda yang
tepat
e. Menentukan jenis
alat peraga yang akan digunakan
f. Penentuan kriteria
evaluasi :
1.
Pelaksanaan penyuluhan
2.
Penilaian hasil penyuluhan
3.
Tindak lanjut dari penyuluhan
Rancangan Penyuluhan/Pendidikan Kesehatan
Diagnose keperawatan :
Resiko tinggi penularan infeksi berhubungan dengan tidak kuatnya pertahanan
skunder (adanya infeksi penekanan imun).
Sasaran :
Keluarga Tn.A
Hari/Tanggal : Kamis, 15 september 2012
Waktu : 09.00 – 09.40
Penyuluh :
Nur Laila
Topik/Materi : Penyakit ISPA ( Infeksi Saluran
Pernafasan Akut)
A.
Tujuan
1. Tujuan
umum
Agar tidak terjadinya penularan dan komplikasi pada
saluran pernafasan
2. Tujuan
khusus
a. Dapat mengetahui
pengertia ISPA
b. Dapat mengetahui
penyebab ISPA
c. Dapat mengetahui
tanda dan gejala ISPA
d. Dapat mengetahui
pencegahan ISPA
e. Dapat mengetahui
perawatan ISPA
f. Dapat mengetahui
pengobatan ISPA
g. Dapat mengetahui
komplikasi ISPA
B.
Materi : Terlampir
C. Kegiatan
Belajar Mengajar
Penyuluhan
Perawat :
Asalamualaikum... selamat pagi bapak ibu?
Pasien :
Waalaikumsalam sus
Perawat : Perkenalkan
saya perawat Nur Laila dari Stikes Cahaya Bangsa Banjarmasin. Kalau saya boleh
tau nama bapak dan ibu siapa ? Senangnya dipanggil apa ?
Pasien : nama saya
……. Saya senang dipanggil……..
Perawat : Bagaimana
bapak ibu keadaannya sekarang ? Saya mendengar keluarga bapak ada yang batuk
dan pilek kurang lebih 14 hari ia pak ?
Pasien : ia sus, saya
sendiri kondisi saya kurang baik sus ?
Perawat : Baik bapak
pada pagi ini saya akan mengadakan penyuluhan kepada keluarga bapak mengenai
penyait ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut. Sebelumnya bapak dan ibu
pernah mendengar atau tau penyakit ISPA itu apa ?
Pasien : tidak tau suster.
Perawat : Baik bapak
saya akan menjelaskan ISPA itu apa ? Disini saya akan mengadakan penyuluhan selama selama 40
menit.apakah bapak dan ibu bersedia?
Pasien : bersedia
sus.
Perawat : Ia pak ISPA
atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah suatu keadaan di mana kuman penyakit
erhasi menyerang alat untuk bernafas yaitu mulai dari hidung, tenggorokan,
sampai ke paru – paru dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Cara penularan
ISPA yaitu karena udara yang mengandung kuman penyakit yang masuk ke dalam
saluran pernafasan. Karna terjangkitnya dari si penderita. Tanda dan gejalanya
batuk, pilek, demam, sering letih, gelisah, sakit kepala, berkeringat banyak,
suara nafas lemah atau hilang. Cara pencegahannya menjaga gizi agar tetap baik,
berikan imunisasi lengkap, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencegah
anak-anak berhubungan dengan penderita ISPA, membuang dahak tidak boleh
sembarangan, perbanyak tanaman hijau agar udara tersaring dan segar. Perawatan
pada ISPA Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari, Meningkatkan makanan
bergizi, Bila demam beri kompres dan banyak minum, Bila hidung tersumbat karena
pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih, Bila badan
seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat, Bila
terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih
menyusui. Pengobatannya diberikan antibiotik parenteral, amoksilin atau
pinisilin prokain, oksigen, Mengatasi panas (demam) dengan memberikan
parasetamol Cara pemberiannya, diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari
tablet di bagi sesuai dengan dosisnya. Kalau pada batuk cukup cara tradisional
yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan ? 2
kecap atau madu, di berikan tiga kali sehari. kalau ISPA di biarin tidak di obatin
maka akan menimbulkan penyakit lain yaitu
atitis media (radang telinga tengah), sinusitis (radang pada rongga
hidung), meningitis (radang pada selaput otak), Faringitis (radang pada
faring). Bagaimana bapak ibu ada yang ingin ditanyakan.
Pasien : tidak sus.
Perawat : Kalo begiu
apakah bapak dan ibu bisa mengulang kembali apa yang sudah saya jelaskan tadi ?
Pasien : bisa sus.
Perawat : bapak ibu apa
itu penyakit ISPA ?
Pasien : ISPA atau
Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah suatu keadaan dimana kuman penyakit
erhasi menyerang alat untuk bernafas yaitu mulai dari hidung, tenggorokan,
sampai ke paru – paru dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Cara penularan ISPA
yaitu karna udara yang mengandung kuman penyakit yang masuk ke dalam saluran
pernafasan. Karena terjangkitnya dari si penderita. Tanda dan gejalanya batuk,
pilek, demam, sering letih, gelisah, sakit kepala, berkeringat banyak, suara
nafas lemah atau hilang. Cara pencegahannya menjaga gizi agar tetap baik,
barikan imunisasi lengkap, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencegah
anak-anak berhubungan dengan penderita ISPA, membuang dahak tidak boleh
sembarangan, perbanyak tanaman hijau agar udara tersaring dan segar. Perawatan
pada ISPA Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari, Meningkatkan makanan
bergizi, Bila demam beri kompres dan banyak minum, Bila hidung tersumbat karena
pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih, Bila badan seseorang
demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat, Bila terserang pada
anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menyusui.
Pengobatannya diberikan antibiotik parenteral, amoksilin atau pinisilin
prokain, oksigen, Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol. Cara
pemberiannya, diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari tablet dibagi
sesuai dengan dosisnya. Kalau pada batuk cukup cara tradisional yaitu ramuan
tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan ? 2 kecap atau madu,
diberikan tiga kali sehari. kalau ISPA dibiarin tidak diobatin maka akan
menimbulkan penyakit lain yaitu atitis
media (radang telinga tengah), sinusitis (radang pada rongga hidung),
meningitis (radang pada selaput otak), Faringitis (radang pada faring). Gimana
sus ?
Perawat : baik bapak ibu
benar sekali, bagaimana perasaan bapak setelah saya melakukan penyuluhan atau
memberikan informasi tentang penyakit ISPA kepada bapak dan ibu ?
Pasien : saya banyak
tau sus tentang penyakit ISPA .
Perawat : saya melihat
bapak ibu sudah tampak mengerti.
Baik waktu saya sudah habis dan saya sudah selesai memberikan informasi
kepada kelurga bapak pesan saya jika keluarga bapak yang lain batuk pilek lebih dari 14 hari segera bawa ke puskesmas
atau rumah sakit terdekat.
Pasien : Ia sus,
Terima kasih.
Perawat : Sama–sama pak.
Nanti sekitar satu minggu mendatang saya akan kembali lagi ke rumah bapak untuk
mengecek keadaan keluarga bapak. Waktunya sekitar 40 menit pak.
Pasien : Ia sus.
Perawat : Kalau begitu
saya permisi dulu bapak ibu, Assalamu’alaikum.
Pasien : Wa’alaikumsalam.
D.
Peserta
: Keluarga Tn.A
E.
Metode :
Leaflat
F.
Media
:Ceramah
G. Rancangan
Evaluasi
a. Keluarga
dapat mengetahui pengertia ISPA yaitu atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut
adalah suatu keadaan dimana kuman
penyakit berhasil menyerang alat-alat tubuh yang dipergunakan untuk bernafas
yaitu mulai dari hidung, tenggorokan, batang tenggorokan sampai ke paru-paru,
dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
b. Keluarga
dapat mengetahui penularan ISPA yaitu
Penularan terjadi melalui udara yang mengandung kuman – kuman penyakit yang
masuk ke dalam saluran pernafasan ada juga karna terjagkitnya dari si
pendrita.Tanda dan gejalanya demam, batuk, pilek, diare, letih, berkeringat
banyak, gelisah, sakit kepala, bingung, kejang dan coma, suara napas lemah atau
hilang
c.
Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala ISPA yaitu Tanda dan
gejalanya demam, batuk, pilek, berkeringat banyak, gelisah, sakit kepala, suara
napas lemah atau hilang.
d. Keluarga
dapat mengetahui pencegahan ISPA yaitu Menjaga keadaan gizi agar tetap baik,
Berikan imunisasi lengkap, Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, Mencegah
anak-anak berhubungan dengan penderita ISPA, Membuang dahak tidak boleh
sembarangan, Perbanyak tanaman hijau agar udara tersaring dan segar
e. Keluarga
dapat mengetahui perawatan ISPA yaitu Perawatan pada ISPA Menigkatkan istirahat
minimal 8 jam perhari, Meningkatkan makanan bergizi, Bila demam beri kompres
dan banyak minum, Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung
dengan sapu tangan yang bersih, Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang
cukup tipis tidak terlalu ketat, Bila terserang pada anak tetap berikan makanan
dan ASI bila anak tersebut masih menyusui
f. Dapat
mengetahui pengobatan ISPA yaitu Pengobatannya diberikan antibiotik
parenteral,amoksilin atau pinisilin prokain, oksigen, Mengatasi panas (demam)
dengan memberikan parasetamol Cara pemberiannya, diberikan 4 kali tiap 6 jam
untuk waktu 2hari tablet dibagi sesuai dengan dosisnya. Kalau pada batuk cukup
cara tradisional yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh
dicampur dengan ?2 kecap atau madu, diberikan tiga kali sehari.
g. Dapat
mengetahui komplikasi ISPA yaitu radang telinga tengah, radang pada rongga
hidung, radang pada selaput otak, radang pada faring.
Materi
Pembelajaran
A.
Pengertian ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut yaitu suatu keadaan
dimana kuman penyakit berhasil menyerang alat-alat tubuh yang dipergunakan
untuk bernafas yaitu mulai dari hidung, kerongkongan, tenggorokan, batang
tenggorokan sampai ke paru-paru, dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
DepKES, RI, 1998 : 3dan 4.
B. Penyebab
dan Penularan ISPA
Penyebab ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus
dan riketsia (ditjen PPM dan PLP , 1993).
Penularan terjadi melalui
1. udara
yang mengandung kuman – kuman penyakit yang masuk ke dalam saluran pernafasan.
2. Tertular
penderita batuk.
Batuk yang mengandung dahak bila di buang disembarang
tempat dapat menularkan ke orang lain yang sehat.
3. Tinggal
di lingkungan tidak sehat.
Lingkungan dimana tingkat polusi udara tinggi baik
berupa : asap, debu, gas kimia, dan kotoran organik dapat memicu timbulnya
penyakit ISPA.
4. Orang
tua penyakit Kronis.
Tentu saja anak akan mudah terserang penyakit, jika
ibunya punya penyakit kronis terutama penyakit TBC.
5.
Kepadatan tempat tinggal
Karena kepadatan tempat tinggal memungkinkan untuk
terkena penyakit ISPA disebabkan udara yang terlalu pengab/kotor.
C. Tanda
dan Gejala ISPA
Pada
sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi
dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,
grunting expiratoir dan wheezing.
Pada sistem cardial adalah:
tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.
Pada sistem cerebral adalah
: gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan
coma.
Pada hal
umum adalah : demam, diare, letih dan
berkeringat banyak.
D.
Pencegahan ISPA.
·
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
·
Berikan imunisasi lengkap .
·
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
·
Mencegah anak-anak berhubungan dengan penderita ISPA.
·
Membuang dahak tidak boleh sembarangan.
· Dapur
diberi ventilasi yang cukuo, sehingga asap keluar dengan cepat.
·
Perbanyak tanaman hijau agar udara tersaring dan segar.
E.
Pengobatan dan Perawatan ISPA
Prinsip perawatan ISPA antara lain :
1.
Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
2.
Meningkatkan makanan bergizi
3.
Bila demam beri kompres dan banyak minum
4.
Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung
dengan sapu tangan yang bersih
5.
Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis
tidak terlalu ketat.
6.
Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila
anak tersebut masih menyusui.
Pengobatan antara lain :
1.
Mengatasi panas (demam)
dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres,
bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4
kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai
dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan
menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
2.
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan
tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap, diberikan
tiga kali sehari.
F.
Komplikasi ISPA
Bila ISPA tidak segera di obati dapat menjalar ke
orang lain seperti penyakit.
1. Atitis media (radang
telinga tengah)
2. Sinusitis (radang
pada rongga hidung)
3. Meningitis (radang
pada selaput otak)
4. Faringitis (radang
pada faring).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. faktor-faktor
yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan
kesehatan adalah tingkat pendidikan, tingkat sosial
ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat, ketersediaan waktu
dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://nirmalap.blogspot.com/2011/12/rancangan-penyuluhanpendidikan.html
http://creasoft.wordpress.com/2008/05/01/penyuluhan-kesehatan/